
Menurut kantor berita Associated Press, gempa mulai terasa pada pukul 14.46 waktu setempat. Sekitar 30 menit kemudian, terjadi gempa susulan berkekuatan 7,4 SR. Badan Survei Geologi AS menilai bahwa gempa pertama berkekuatan 8,8 SR. Badan Meteorologi Jepang kemudian mengeluarkan peringatan tsunami di seluruh pesisir timur Jepang, yang menghadapi Samudera Pasifik. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii menyatakan bahwa peringatan tsunami juga berlaku di Rusia, Pulau Marcus, Kepulauan Marshall dan Kepulauan Mariana.
Selain itu, peringatan waspada tsunami ini juga dikeluarkan untuk Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, Papua Nugini, Nauru, Micronesia, dan negara bagian Hawaii, AS. The Pacific Tsunami Warning Center di Hawaii seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2011) menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang diminta ekstra waspada. Kemungkinan gelombang besar akibat gempa bumi di Jepang bisa terjadi di Tanah Air ini. BMKG memperkirakan tsunami akan terjadi di Indonesia bagian timur hari ini, tepatnya di Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua pada Jumat ini, tanggal 11 Maret 2011 pukul 18.00 WIB.
"Gempa ini memiliki potensi untuk menimbulkan gelombang tsunami yang bisa menyerang garis pantai di dekat pusat gempa dalam hitungan menit dan garis pantai yang lebih jauh dalam hitungan jam," demikian dijelaskan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik seperti dilansir dari straitstimes.com, Jumat (11/3/2011) siang.
Otoritas penanggulangan bencana di Jepang masih belum bisa melansir dampak kerugian maupun korban akibat gempa dan badai tsunami yang terjadi di Jepang ini. Televisi NHK melaporkan mobil-mobil diombang-ambing air laut yang menyapu ke daratan. Masih belum bisa dipastikan berapa jumlah korban dari musibah gempa dan Tsunami di Jepang ini. Sementara itu Pemerintah Indonesia masih terus mencari data jumlah korban warga negara Indonesia (WNI) akibat gempa dan tsunami di Jepang. Diperkirakan ada sejumlah 20 ribu WNI yang ada di Jepang.
(Opung);foto:kaskus
Selain itu, peringatan waspada tsunami ini juga dikeluarkan untuk Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, Papua Nugini, Nauru, Micronesia, dan negara bagian Hawaii, AS. The Pacific Tsunami Warning Center di Hawaii seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2011) menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang diminta ekstra waspada. Kemungkinan gelombang besar akibat gempa bumi di Jepang bisa terjadi di Tanah Air ini. BMKG memperkirakan tsunami akan terjadi di Indonesia bagian timur hari ini, tepatnya di Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua pada Jumat ini, tanggal 11 Maret 2011 pukul 18.00 WIB.
"Gempa ini memiliki potensi untuk menimbulkan gelombang tsunami yang bisa menyerang garis pantai di dekat pusat gempa dalam hitungan menit dan garis pantai yang lebih jauh dalam hitungan jam," demikian dijelaskan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik seperti dilansir dari straitstimes.com, Jumat (11/3/2011) siang.
Otoritas penanggulangan bencana di Jepang masih belum bisa melansir dampak kerugian maupun korban akibat gempa dan badai tsunami yang terjadi di Jepang ini. Televisi NHK melaporkan mobil-mobil diombang-ambing air laut yang menyapu ke daratan. Masih belum bisa dipastikan berapa jumlah korban dari musibah gempa dan Tsunami di Jepang ini. Sementara itu Pemerintah Indonesia masih terus mencari data jumlah korban warga negara Indonesia (WNI) akibat gempa dan tsunami di Jepang. Diperkirakan ada sejumlah 20 ribu WNI yang ada di Jepang.
(Opung);foto:kaskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar