Pertama kali di dunia!. Seorang perempuan Inggris melahirkan dua bayi berkat operasi cangkok ovarium (indung telur). Ini merupakan kasus pertama di dunia. Ovarium (indung telur) sangat memengaruhi kesuburan. Kehamilan bisa terjadi bila kelenjar telur berfungsi dengan baik. Kelainan, seperti infeksi atau kista, bisa mengganggu fungsi ovarium. Tindakan medis tertentu, misalnya terapi pengobatan kanker, juga disebutkan merusak ovarium.
Lucca dan kakaknya, Aviaja, adalah dua bayi yang lahir lewat prosedur penyimpanan jaringan ovarium yang dibekukan kemudian dicangkokkan. Ibu mereka, Stinne Holm Bergholdt (32), mengalami infertil karena menjalani terapi pengobatan kanker. Anak pertamanya, Aviaja, lahir tahun 2007 dengan metode bayi tabung. Sementara sang adik, Lucca, yang lahir September 2008, lahir berkat proses pembuahan secara alami.
"Saya sangat terkejut karena saya sadar tubuh saya tidak bisa berfungsi dengan normal. Kami harus mengikuti terapi kesuburan untuk bisa hamil. Namun, kehamilan kedua ini adalah sebuah keajaiban," kata Bergholdt.
Menurut dokter yang menanganinya, Profesor Claus Yding Andersen, ini adalah pertama kali di dunia ada wanita yang berhasil punya dua anak setelah pembekuan jaringan ovarium. Ia mengatakan, jaringan ovarium akan kembali berfungsi empat tahun setelah dicangkokkan kembali ke tubuh dan tetap bisa berfungsi hingga 40 tahun.
"Hal ini membuktikan bahwa cryopreservation jaringan ovarium adalah metode yang sah untuk mengatasi infertilitas dan penggunaan cara ini harus didorong pada perempuan yang akan menjalani penangangan medis yang berpotensi merusak ovarium mereka," paparnya.
sumber:kesehatan.kompas.com
"Saya sangat terkejut karena saya sadar tubuh saya tidak bisa berfungsi dengan normal. Kami harus mengikuti terapi kesuburan untuk bisa hamil. Namun, kehamilan kedua ini adalah sebuah keajaiban," kata Bergholdt.
Menurut dokter yang menanganinya, Profesor Claus Yding Andersen, ini adalah pertama kali di dunia ada wanita yang berhasil punya dua anak setelah pembekuan jaringan ovarium. Ia mengatakan, jaringan ovarium akan kembali berfungsi empat tahun setelah dicangkokkan kembali ke tubuh dan tetap bisa berfungsi hingga 40 tahun.
"Hal ini membuktikan bahwa cryopreservation jaringan ovarium adalah metode yang sah untuk mengatasi infertilitas dan penggunaan cara ini harus didorong pada perempuan yang akan menjalani penangangan medis yang berpotensi merusak ovarium mereka," paparnya.