Serangga beracun Tomcat atau disebut juga kumbang rove semakin ganas menyerang Jawa Timur. Bahaya Tomcat ini sepertinya lebih ganas dari ular berbisa. Bahkan serangan ganas Tomcat ini bisa membuat kulit melepuh.
Dua anak di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terkena sengatan Tomcat atau kumbang rove, sehingga keduanya mendapat perawatan khusus di puskesmas setempat. Bahkan, Humas Dinas Kesehatan Jember Yumarlis, Selasa (20/3/2012) mengatakan, pihaknya menemukan dua kasus anak-anak yang kulitnya melepuh akibat sengatan serangga Tomcat di Puskesmas Sukorejo.
"Saat berkunjung ke Puskesmas Sukorejo, ada dua anak yang kulitnya melepuh akibat serangga Tomcat dan keduanya sudah mendapat perawatan di puskesmas," tuturnya.
Ia mengaku belum mengetahui apakah dua anak tersebut terkena serangan tomcat di Jember atau daerah lain karena pihaknya masih fokus pada pemeriksaan intensif kedua pasien anak itu. Ia pun menjelaskan bagaimana cara mengobati orang yang terkena serangan Tomcat. "Pengobatan akibat serangan Tomcat mudah. Kulit yang melepuh itu bisa diobati dengan salep dan antibiotik, sehingga pasien bisa sembuh dalam kurun waktu lima hingga tujuh hari," katanya.
Yumarlis mengimbau warga tidak perlu panik karena penyakit kulit akibat serangga Tomcat itu bisa diobati, namun kulit yang terkena cairan serangga tomcat akan melepuh dan berbintik seperti penyakit herpes. "Warga bisa langsung memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif,” tuturnya.
Meski serangan Tomcat tidak mematikan, lanjut dia, warga harus berhati-hati terhadap lingkungan karena serangga tomcat dapat merayap di handuk, baju, dan sprei di rumah.
"Kalau ditemukan serangga Tomcat, jangan mematikan atau memukul serangga itu dengan tangan karena Tomcat dapat mengeluarkan toksin atau racun berbahaya melalui kulit tubuhnya," paparnya.
Sementara itu, sekitar 103 warga di Surabaya menjadi korban dari sengatan serangga beracun Tomcat hingga menyebabkan kulitnya terbakar atau melepuh, dan mereka dirawat di 13 Puskesmas di Kota Surabaya.
Editor: Gusti Sawabi, Op; Sumber: Surya
"Saat berkunjung ke Puskesmas Sukorejo, ada dua anak yang kulitnya melepuh akibat serangga Tomcat dan keduanya sudah mendapat perawatan di puskesmas," tuturnya.
Ia mengaku belum mengetahui apakah dua anak tersebut terkena serangan tomcat di Jember atau daerah lain karena pihaknya masih fokus pada pemeriksaan intensif kedua pasien anak itu. Ia pun menjelaskan bagaimana cara mengobati orang yang terkena serangan Tomcat. "Pengobatan akibat serangan Tomcat mudah. Kulit yang melepuh itu bisa diobati dengan salep dan antibiotik, sehingga pasien bisa sembuh dalam kurun waktu lima hingga tujuh hari," katanya.
Yumarlis mengimbau warga tidak perlu panik karena penyakit kulit akibat serangga Tomcat itu bisa diobati, namun kulit yang terkena cairan serangga tomcat akan melepuh dan berbintik seperti penyakit herpes. "Warga bisa langsung memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif,” tuturnya.
Meski serangan Tomcat tidak mematikan, lanjut dia, warga harus berhati-hati terhadap lingkungan karena serangga tomcat dapat merayap di handuk, baju, dan sprei di rumah.
"Kalau ditemukan serangga Tomcat, jangan mematikan atau memukul serangga itu dengan tangan karena Tomcat dapat mengeluarkan toksin atau racun berbahaya melalui kulit tubuhnya," paparnya.
Sementara itu, sekitar 103 warga di Surabaya menjadi korban dari sengatan serangga beracun Tomcat hingga menyebabkan kulitnya terbakar atau melepuh, dan mereka dirawat di 13 Puskesmas di Kota Surabaya.
Editor: Gusti Sawabi, Op; Sumber: Surya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar