
Menurut pria yang akrab disapa Uday ini, anak-anak yang terkena HIV membutuhkan dukungan nutrisi. Bahkan, kata dia, ada anak bimbingan di Rumah Cemara yang berusia 9 tahun, hanya memiliki berat 14 kilogram karena kekurangan nutrisi. Yudi menambahkan, mereka kebanyakan tertular semenjak bayi dari ASI. Kebanyakan dari mereka, lanjut Yudi, tidak mengetahui sudah terinfeksi HIV/AIDS. Rata-rata orang tua mereka tidak memberitahukannya dengan alasan tidak tega. "Ada anak yang bertanya kepada ibunya kenapa dirinya selalu minum obat setiap hari, ibunya tidak dapat menjawab," jelasnya.
Lebih jauh Yudi mengatakan, anak kecil yang positif HIV/AIDS seharusnya sudah diberitahu sejak kecil. Namun, kata dia, saat ini, mereka masih jadi korban diskriminasi sehingga terancam tidak bisa sekolah. "Baru-baru ini ada dua anak SD yang menderita HIV/AIDS dikeluarkan dari sekolah. Kita sudah advokasi namun si anak trauma sehingga enggan balik ke sekolah karena perlakuan diskriminatif," pungkas Yudi.
sumber:news.okezone.com
Lebih jauh Yudi mengatakan, anak kecil yang positif HIV/AIDS seharusnya sudah diberitahu sejak kecil. Namun, kata dia, saat ini, mereka masih jadi korban diskriminasi sehingga terancam tidak bisa sekolah. "Baru-baru ini ada dua anak SD yang menderita HIV/AIDS dikeluarkan dari sekolah. Kita sudah advokasi namun si anak trauma sehingga enggan balik ke sekolah karena perlakuan diskriminatif," pungkas Yudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar