Entah siapa pihak yang melakukan hal ini, dan apakah tujuannya untuk memecah belah persatuan umat beragama di negara ini, namun umat Muslim di Indonesia diimbau untuk berhati-hati dalam membeli kaset VCD Haddad Alwi, 'Muhammad Nabiku', terutama versi bajakan yang sudah disusupi ajaran dari agama lain.
Seperti yang dialami seorang warga Pekanbaru yang membeli VCD lagu 'Muhammad Nabiku' yang dinyanyikan Haddad Alwi featuring Anti dan Vita. Pria yang bernama Boy (25), pada Selasa (12/10/2010), mengaku kecewa dengan tidak adanya etika pihak yang telah memasukkan pesan tertentu dari isi kaset tersebut hingga bisa merusak akidah umat Islam, terutama generasi muda dan keutuhan NKRI. "Seharusnya, hal seperti itu tidak terjadi. Nantinya kalau umat Muslim bereaksi dikatakan mereka radikal. Jadinya serba salah karena ini menyangkut akidah," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Ade Hartati Rahmad mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap VCD bajakan tersebut karena menyangkut akidah. "Terutama orangtua harus berhati-hati dalam membeli produk seperti VCD tersebut yang sudah disusupi ajaran agama tertentu," ujarnya.
Ade pun meminta agar hal ini perlu disikapi secepatnya. Kalau bisa, peredaran VCD bajakan tersebut secepatnya dihentikan," ujarnya. Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru, Muhammad Fadri, meminta pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama cepat tanggap terhadap persoalan tersebut. "Hal ini karena sudah masuk dalam kategori penistaan agama. Dan, itu dilakukan secara sistematis. Oleh karena itu, Pemerintah Kota harus bertindak cepat dengan melakukan penarikan," katanya.
Jika dalam kaset VCD orisinal berindikasi penistaan agama, produser ataupun perusahaan yang mengeluarkan harus mempertanggungjawabkannya. "Apalagi, penistaan agama terjadi pada akhir cerita dan sangat membekas pada anak-anak," tukasnya.
Ketua MUI Riau Mahdini mengatakan, pemerintah harus secepatnya mengambil tindakan dalam permasalahan ini. Apalagi persoalan tersebut berindikasi penistaan agama yang sensitif bagi setiap orang. Semoga hal ini bukanlah ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah persatuan umat beragama. Dan kepada pihak yang melakukan hal ini semoga bisa diusut tuntas.
penulis:Jodhi Yudono;Editor:Opung,Jodhi Yudono(kompas);sumber:ANT;foto:suaramerdeka
Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Ade Hartati Rahmad mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap VCD bajakan tersebut karena menyangkut akidah. "Terutama orangtua harus berhati-hati dalam membeli produk seperti VCD tersebut yang sudah disusupi ajaran agama tertentu," ujarnya.
Ade pun meminta agar hal ini perlu disikapi secepatnya. Kalau bisa, peredaran VCD bajakan tersebut secepatnya dihentikan," ujarnya. Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru, Muhammad Fadri, meminta pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama cepat tanggap terhadap persoalan tersebut. "Hal ini karena sudah masuk dalam kategori penistaan agama. Dan, itu dilakukan secara sistematis. Oleh karena itu, Pemerintah Kota harus bertindak cepat dengan melakukan penarikan," katanya.
Jika dalam kaset VCD orisinal berindikasi penistaan agama, produser ataupun perusahaan yang mengeluarkan harus mempertanggungjawabkannya. "Apalagi, penistaan agama terjadi pada akhir cerita dan sangat membekas pada anak-anak," tukasnya.
Ketua MUI Riau Mahdini mengatakan, pemerintah harus secepatnya mengambil tindakan dalam permasalahan ini. Apalagi persoalan tersebut berindikasi penistaan agama yang sensitif bagi setiap orang. Semoga hal ini bukanlah ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah persatuan umat beragama. Dan kepada pihak yang melakukan hal ini semoga bisa diusut tuntas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar