Pilot pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh dan sempat menghilang di kawasan Gunung Salak pada hari Rabu, tanggal 9 Mei 2012 diketahui bernama Aleksandr Yablontsev. Seperti dilansir tempo.co.id, ternyata ini baru pertama kalinya Aleksandr Yablontsev menerbangkan pesawat di Indonesia. Meski begitu, menurut Sunaryo, konsultan bisnis PT Trimarga Rekatama, agen penjualan Sukhoi di Indonesia, Aleksandr di negaranya dikenal sebagai pilot senior yang sudah malang-melintang membawa berbagai jenis pesawat.
" Track record dia bagus" kata Sunaryo, Kamis 10 Mei 2012.
Profil dan riwayat pengalaman kerja Aleksandr Yablontsev, pilot pesawat Sukhoi Superjet 100 serta kejadian sebelum kecelakaan :
Profil dan riwayat pengalaman kerja Aleksandr Yablontsev, pilot pesawat Sukhoi Superjet 100 serta kejadian sebelum kecelakaan :
Sebelum menerbangkan Sukhoi Superjet 100, pilot Yablontsev dan kopilot Aleksandr Kochetkov sempat melakukan preparation flight dan between flight (persiapan penerbangan) masing-masing selama 30 dan 35 menit. Persiapan penerbangan singkat itu dilakukan di sekitar Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Selain memiliki track record bagus, Alekzandr juga sudah teruji kemampuannya karena sudah membawa Sukhoi sebelum tiba di Indonesia terlebih dulu dengan menempuh perjalanan dari Rusia ke Kazakhstan, Pakistan, dan Myanmar.
Yablontsev adalah pilot kelahiran Warsawa, Polandia, pada tanggal 3 April 1955. Ia telah menerbangkan 221 jenis pesawat dan mengantongi lebih dari 14 ribu jam terbang. Riwayat pendidikannya, ia berhasil lulus dari Higher Military Pilot School, Armavir, pada 1976.
Pada tahun 1985, Yablontsev lulus dari Soviet Air Force Test Pilot School di Akhtubinsk. Masih pada tahun yang sama, ia lulus dari Moscow Aviation Institute. Pada 1989, Yablontsev menyelesaikan serangkaian pendidikan pada Soviet Air Force Test Pilot School.
Aleksandr Yablontsev juga tercatat pernah mengikuti pelatihan di tim kosmonaut aatau dikenal dengan penerbang pesawat ulang-alik pada Maret 1989 hingga April 1991. Selama tujuh tahun, 1989-1996, ia bergabung dalam korps kosmonaut. Hanya saja, ia belum pernah punya pengalaman menerbangkan pesawat ke luar angkasa.
Pada tahun 1997, Yablontsev pensiun dari tugas militer dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel Angkatan Udara Rusia. Sejak 1998, ia menjabat sebagai pilot untuk Transaero-Airline. Pekerjaan itu dilakoninya hingga tahun 1999.
Kemudian ia bekerja sebagai pilot di Transaero-Airline dan Transevropskiye Aviliniy Airline. Selanjutnya, Yablontsev bergabung ke Sukhoi sebagai pilot tes pesawat komersial.
Foto : REUTERS/sergeydolya.livejournal.com/Handout
Foto : REUTERS/sergeydolya.livejournal.com/Handout
Tidak ada komentar:
Posting Komentar