Lama tak terdengar kabarnya maupun karya karyanya, penyanyi dangdut yang terkenal dengan hits lagunya yang berjudul "Mabuk dan Judi", Cucu Cahyati akhirnya terlihat juga. Namun ia bukan terlihat di tempat umum yang biasa didatangi artis, tetapi ia terlihat di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat. Kepada Pengadilan Negeri Depok ini Cucu Cahyati mengaku sudah sering dianiaya oleh suaminya, Aman Jagau. Cucu Cahyati mengaku sudah 6 kali dianiaya oleh suaminya tersebut dengan alasan cemburu. Dan ia mengatakan terakhir dianiaya pada tanggal 7 Agustus 2008 lalu. Itupun dilakukan suaminya karena cemburu dan hal ini sudah sering terjadi sebelumnya. Menurut Cucu Cahyati awalnya ia bersabar dengan perlakuan suaminya itu tapi lama kelamaan ia mengaku tak tahan karena terus dianiaya cuma karena alasan cemburu. Dan hal itulah yang membuat ia meninggalkan rumahnya dan memilih tinggal di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Cucu Cahyati sendiri sebelumnya mengaku jika ia sudah termakan rayuan Aman Jagau hingga ia mau dinikahi dan hidup bersama laki laki yang sudah beberapa kali menikah itu. Ia tidak pernah membayangkan jika perlakuan suaminya setelah menikah akan seperti ini. Selain itu Cucu Cahyati juga membawa bukti bukti laporan penganiayaan atas dirinya berupa foto foto dirinya yang terlihat memar usai dianiaya Aman Jagau.Di tempat terpisah Aman Jagau menyangkal semua pernyataan Cucu Cahyati. Ia justru menuding Cucu lah yang selama ini berselingkuh. Dan menurut Aman Jagau, bukti bukti yang dibawa Cucu Cahyati ke pengadilan adalah rekayasa. Sidang atas Cucu Cahyati ini akan dilanjutkan pada hari Selasa pekan depan. Menurut anda bagaimana menanggapi kasus ini. Saya pribadi cukup heran dengan kasus Cucu Cahyati ini. Mengapa baru sekarang ia melaporkan kasus penganiayaan atas dirinya sementara kejadiannya sudah lebih dari 1 tahun yang lalu. Apakah ada tujuan lain di balik laporan Cucu Cahyati ini?..Ya..hanya Cucu lah yang tahu alasannya mengapa ia melakukan ini. Dan kita tunggu saja sidang kelanjutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar