Tiga calon presiden dan wakil presiden pada pemilu tanggal 8 Juli 2009 lalu yakni Jusuf Kalla, Megawati dan Prabowo mengaku sesalkan pernyataan Presiden SBY kemarin yang menyatakan bahwa ledakan bom kuningan Jakarta yang terjadi kemarin ada kaitannya dengan unsur politik. Presiden SBY juga mengungkapkan tentang rencana pembunuhan atas dirinya dan juga ancaman ancaman yang akan terjadi jika ia kembali terpilih sebagai Presiden. Beliau menujukkan bukti bukti kuat yang mendukung pernyataannya yang berupa foto foto latihan menembak teroris dimana fotonyalah yang menjadi sasaran tembaknya. Hal ini memang sangat meresahkan bagi Presiden SBY dan juga bagi bangsa Indonesia.
Pernyataan Presiden ini akhirnya menimbulkan kritik dari Jusuf Kalla, Megawati dan Prabowo. Jusuf Kalla mengatakan bahwa pengeboman itu pastinya sudah direncanakan jauh hari sebelumnya sedangkan pemilu baru dilaksanakan tanggl 8 Juli 2009 lalu. Jadi hal ini tidak ada hubungannya dengan unsur politik dan tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu. Sementara Megawati dalam kritiknya meminta kepada semua pihak termasuk pemerintah untuk tidak mempolitisir dan memperkeruh suasana dan mengkaitkan semua ini dengan unsur politik. Tetapi sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya semua pihak saling bekerjasama untuk mengungkap tuntas siapa pelaku dan otak dibalik kejadian ledakan bom kuningan ini. Di tempat lain Prabowo juga menyesalkan sikap Presiden SBY dengan pernyataannya. Ia mengatakan bahwa tidak pernah terpikir sekalipun untuk melakukan aksi pengeboman maupun kekerasan lainnya terhadap bangsa Indonesia dan ia yakin Megawati, Jusuf Kalla dan Wiranto pun pastinya punya pemikiran yang sama dengannya.
Sementara itu Menkopolkam RI mencoba meluruskan pernyataan Presiden SBY kemarin. Ia mengatakan bahwa sebenarnya Presiden SBY dalam pernyataannya tidak menyalahkan salah satu pihak manapun dan beliau juga membenarkan pernyataan Presiden SBY bahwa memang ada inteligen yang menyelidiki tentang kegiatan latihan teroris dimana foto SBY menjadi sasaran tembaknya. Dan menurut pihak kepolisian para pelaku latihan teroris ini sudah ditangkap pada bulan Mei lalu.
Di pihak lain, Dewan Keamanan PBB berinisiatif untuk mengadakan sidang mendadak. Pada Sidang PBB yang berlangsung 5 menit ini juga ikut membahas masalah ledakan bom yang terjadi di Jakarta kemarin. Dewan Keamanan PBB mengharapkan kepada semua pihak untuk saling bekerjasama menangkap pelaku dan yakin bahwa bangsa Indonesia mampu menyelesaikan masalah ini hingga bisa mengungkapkan siapa pelaku sebenarnya dari aksi teror bom ini. Dewan Keamanan PBB juga mengutuk keras aksi teror tersebut.
Pernyataan Presiden ini akhirnya menimbulkan kritik dari Jusuf Kalla, Megawati dan Prabowo. Jusuf Kalla mengatakan bahwa pengeboman itu pastinya sudah direncanakan jauh hari sebelumnya sedangkan pemilu baru dilaksanakan tanggl 8 Juli 2009 lalu. Jadi hal ini tidak ada hubungannya dengan unsur politik dan tidak ada kaitannya dengan hasil pemilu. Sementara Megawati dalam kritiknya meminta kepada semua pihak termasuk pemerintah untuk tidak mempolitisir dan memperkeruh suasana dan mengkaitkan semua ini dengan unsur politik. Tetapi sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya semua pihak saling bekerjasama untuk mengungkap tuntas siapa pelaku dan otak dibalik kejadian ledakan bom kuningan ini. Di tempat lain Prabowo juga menyesalkan sikap Presiden SBY dengan pernyataannya. Ia mengatakan bahwa tidak pernah terpikir sekalipun untuk melakukan aksi pengeboman maupun kekerasan lainnya terhadap bangsa Indonesia dan ia yakin Megawati, Jusuf Kalla dan Wiranto pun pastinya punya pemikiran yang sama dengannya.
Sementara itu Menkopolkam RI mencoba meluruskan pernyataan Presiden SBY kemarin. Ia mengatakan bahwa sebenarnya Presiden SBY dalam pernyataannya tidak menyalahkan salah satu pihak manapun dan beliau juga membenarkan pernyataan Presiden SBY bahwa memang ada inteligen yang menyelidiki tentang kegiatan latihan teroris dimana foto SBY menjadi sasaran tembaknya. Dan menurut pihak kepolisian para pelaku latihan teroris ini sudah ditangkap pada bulan Mei lalu.
Di pihak lain, Dewan Keamanan PBB berinisiatif untuk mengadakan sidang mendadak. Pada Sidang PBB yang berlangsung 5 menit ini juga ikut membahas masalah ledakan bom yang terjadi di Jakarta kemarin. Dewan Keamanan PBB mengharapkan kepada semua pihak untuk saling bekerjasama menangkap pelaku dan yakin bahwa bangsa Indonesia mampu menyelesaikan masalah ini hingga bisa mengungkapkan siapa pelaku sebenarnya dari aksi teror bom ini. Dewan Keamanan PBB juga mengutuk keras aksi teror tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar