Pelaku bom bunuh diri di mega kuningan Jakarta mulai terungkap. Salah satu pelaku yang diduga adalah pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriot pun mulai terungkap terkait penemuan potongan kepala yang ditemukan pasca ledakan bom Hotel JW Marriot. Gambar potongan kepala pelaku ledakan bom mega kuningan ini pun sudah banyak beredar baik di media cetak maupun di internet. Gambar potongan kepala yang di temukan di Hotel JW Marriot ini diduga kuat sebagai potongan kepala pelaku bom bunuh diri yang bernama Nurdin Azis. Menurut berita potongan kepala ini ditemukan di bawah meja restoran pasca ledakan bom Mega Kuningan Jakarta. Sementara pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz Carlton sedikit demi sedikit mulai terungkap juga. Sementara ini ada dua orang yang diduga kuat menjadi pelaku bom bunuh diri tersebut. Beredar kabar bahwa pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz Carlton adalah seorang wanita. Hal ini diperkuat dengan pernyataan para saksi yang sesaat sebelum terjadi ledakan bom melihat ada dua orang yang memasuki area ledakan bom. Yang satu seorang pria dan yang satunya lagi adalah seorang wanita. Sang wanita terlihat memasuki restoran Airlangga sementara si pria yang menurut saksi membawa laptop terlihat duduk pada sebuah meja bagian depan restoran. Sesaat si pria ini membuka laptopnya lalu setelah itu ia terlihat bersembunyi di bawah meja beberapa saat kemudian bangkit lagi dan menutup laptopnya dan setelah itu ia terlihat pergi dengan tergesa gesa meninggalkan mejanya. Belum bisa dipastikan juga apakah kedua orang ini atau salah satunya merupakan pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz Carlton atau masih ada kemungkinan lainnya. Pihak kepolisian dengan bantuan para saksi mata dan juga ahli ahli terkait masih terus menyelidiki hal ini. Menurut kesimpulan pihak Kapolri, Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri, dari modus yg digunakan pelaku bom bunuh diri Mega Kuningan Jakarta ini terkait dengan jaringan Nurdin M Top (Noor Din M Top) dan menurutnya pelaku dari kedua lokasi yakni Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton ini menggunakan jenis bom yang sama. Kedua jenis bom ini juga dinyatakan sama dengan jenis bom yang ditemukan di kamar 1808 yang saat itu belum sempat diledakkan. Di kamar 1808 ini memang di sewa oleh orang yang mengaku bernama Nurdin Azis. Sementara di tempat lain, Densus 88 temukan bahan baku bom di halaman rumah Burdin, anggota jaringan teroris di Cilacap Jawa Tengah. Dan dapat disimpulkan bahwa jenis bahan bahan baku untuk membuat bom yang ditemukan di Cilacap ini sama dengan bahan baku bom yang digunakan dalam peledakan bom di Mega Kuningan Jakarta.
Hari ini jenazah Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk, Timothy McCay pagi tadi telah diberangkatkan ke Bandara Soekarno Hatta untuk di terbangkan ke negara asalnya Selandia Baru menggunakan pesawat Qantas Airways. Isak tangis para karyawan PT Holcim Indonesia Tbk terus mewarnai keberangkatan jenazah. Sementara itu jenazah WNA lainnya, yakni Garreth Mc Evoy yang berkewarganegaraan Australia masih disemayamkan di RS Polri Jakarta Timur sambil menunggu untuk di jemput oleh pihak keluarganya dari Australia. Sampai saat ini pihak kepolisian sudah memeriksa 35 orang saksi yang terkait dengan ledakan bom di Mega Kuningan Jakarta tersebut. Dan diharapkan hal ini bisa membantu untuk bisa mengungkap lebih jauh siapa pelaku dibalik ledakan bom Mega Kuningan Jakarta ini. Menlu Australia pun pagi tadi sekitar pukul 09.30 datang untuk memantau keadaan di sekitar lokasi kejadian ledakan pasca ledakan bom Mega Kuningan jumat pagi lalu. Presiden SBY juga datang berkunjung ke 2 lokasi kejadian. Kunjungan Presiden SBY ini untuk memantau dan memastikan keadaan di dua lokasi ini aman pasca ledakan bom. Pengamanan terhadap Presiden SBY pun ketat sekali sehingga para wartawan juga sulit untuk meminta pendapatnya. Namun Presiden SBY sempat mengungkapkan bahwa ia yakin pelaku ledakan bom Mega Kuningan ini pasti akan terungkap.
Sementara itu pasca ledakan bom di Mega Kuningan ini salah seorang warga yang bernama Victor Mocodompis masih kebingungan mencari anaknya yang bernama Evort Mocodompis, 33 tahun yang bekerja di Restoran Hotel JW Marriot. Namun usahanya sia sia karena nama anaknya tidak tercatat di rumah sakit tempat menampung korban ledakan bom. Hal ini masih terus menimbulkan kebingungan baginya. Akhirnya Sabtu sore saat dilakukan pemeriksaan kantong mayat di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur ditemukan jenazah yang diduga kuat adalah jenazah Evort Mocodompis. Hal ini dikenali dari susunan gigi korban. Semoga hal terkutuk seperti ini tidak akan pernah terulang lagi dan semoga pelaku di balik ledakan bom Mega Kuningan ini bisa segera terungkap.
Hari ini jenazah Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk, Timothy McCay pagi tadi telah diberangkatkan ke Bandara Soekarno Hatta untuk di terbangkan ke negara asalnya Selandia Baru menggunakan pesawat Qantas Airways. Isak tangis para karyawan PT Holcim Indonesia Tbk terus mewarnai keberangkatan jenazah. Sementara itu jenazah WNA lainnya, yakni Garreth Mc Evoy yang berkewarganegaraan Australia masih disemayamkan di RS Polri Jakarta Timur sambil menunggu untuk di jemput oleh pihak keluarganya dari Australia. Sampai saat ini pihak kepolisian sudah memeriksa 35 orang saksi yang terkait dengan ledakan bom di Mega Kuningan Jakarta tersebut. Dan diharapkan hal ini bisa membantu untuk bisa mengungkap lebih jauh siapa pelaku dibalik ledakan bom Mega Kuningan Jakarta ini. Menlu Australia pun pagi tadi sekitar pukul 09.30 datang untuk memantau keadaan di sekitar lokasi kejadian ledakan pasca ledakan bom Mega Kuningan jumat pagi lalu. Presiden SBY juga datang berkunjung ke 2 lokasi kejadian. Kunjungan Presiden SBY ini untuk memantau dan memastikan keadaan di dua lokasi ini aman pasca ledakan bom. Pengamanan terhadap Presiden SBY pun ketat sekali sehingga para wartawan juga sulit untuk meminta pendapatnya. Namun Presiden SBY sempat mengungkapkan bahwa ia yakin pelaku ledakan bom Mega Kuningan ini pasti akan terungkap.
Sementara itu pasca ledakan bom di Mega Kuningan ini salah seorang warga yang bernama Victor Mocodompis masih kebingungan mencari anaknya yang bernama Evort Mocodompis, 33 tahun yang bekerja di Restoran Hotel JW Marriot. Namun usahanya sia sia karena nama anaknya tidak tercatat di rumah sakit tempat menampung korban ledakan bom. Hal ini masih terus menimbulkan kebingungan baginya. Akhirnya Sabtu sore saat dilakukan pemeriksaan kantong mayat di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur ditemukan jenazah yang diduga kuat adalah jenazah Evort Mocodompis. Hal ini dikenali dari susunan gigi korban. Semoga hal terkutuk seperti ini tidak akan pernah terulang lagi dan semoga pelaku di balik ledakan bom Mega Kuningan ini bisa segera terungkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar