Sutradara handal Garin Nugroho sedang menyiapkan proyek film terbarunya. Ia akan membuat sebuah film yang berjudul 'Mata Tertutup'. Film 'Mata Tertutup' ini memang sengaja diangkat dari kisah nyata tentang lembaran hidup yang memilukan para generasi muda Indonesia sekarang ini.
Perpaduan kisah tentang ketidakharmonisan keluarga, kesulitan ekonomi, kefrustasian sosial politik, dan piciknya pandangan merupakan bagian dari film 'Mata Tertutup'. "Film ini mendorong pentingnya ruang dialog yang setara, terbuka dan kritis dalam pencarian identitas anak bangsa," kata Garin seperti dikutip dari VIVAnews, Jumat (19/08/2011).
Film yang diprakarsai oleh Maarif Institute dan Yayasan Sains Estetika Teknologi ini rencananya akan diputar pada bulan Oktober 2011 mendatang.
Garin mengaku merasa beruntung bisa menjadi sutradara film ini, karena menurutnya merawat budaya multikultur adalah hal yang sangat penting saat ini. Film 'Mata Tertutup' ini dibuat dalam durasi 90 menit. Aktris senior Jajang C Noer akan ikut bermain di film ini. Tiga karakter yang berperan penting dalam film ini adalah tokoh Rima, Nanda dan Ibu Isna.
Dijadwalkan, film 'Mata Tertutup' sudah rampung pada bulan September, sehingga pada bulan Oktober sudah bisa dinikmati masyarakat. "Saya berharap film ini akan menikam jantung permasalahan bangsa yang kian tidak jelas arahnya," ujar Ahmad Syafi'i Maarif, pendiri Maarif Institute dan juga bekas Ketua Umum PP Muhammadiyah.
(Opung)
Film yang diprakarsai oleh Maarif Institute dan Yayasan Sains Estetika Teknologi ini rencananya akan diputar pada bulan Oktober 2011 mendatang.
Garin mengaku merasa beruntung bisa menjadi sutradara film ini, karena menurutnya merawat budaya multikultur adalah hal yang sangat penting saat ini. Film 'Mata Tertutup' ini dibuat dalam durasi 90 menit. Aktris senior Jajang C Noer akan ikut bermain di film ini. Tiga karakter yang berperan penting dalam film ini adalah tokoh Rima, Nanda dan Ibu Isna.
Dijadwalkan, film 'Mata Tertutup' sudah rampung pada bulan September, sehingga pada bulan Oktober sudah bisa dinikmati masyarakat. "Saya berharap film ini akan menikam jantung permasalahan bangsa yang kian tidak jelas arahnya," ujar Ahmad Syafi'i Maarif, pendiri Maarif Institute dan juga bekas Ketua Umum PP Muhammadiyah.
(Opung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar