mcent

Jumat, 01 Oktober 2010

Waspada! Ada Tiga Gunung Lumpur Bawah Tanah di Sidoarjo

Kabar terbaru tentang lumpur Lapindo Sidoarjo. Jika sebelumnya ada gunung berapi di bawah laut Sulawesi dengan ketinggian lebih dari 3000 meter dan sifatnya membahayakan. Ternyata gunung di bawah tanah yang membahayakan manusia pun ada di bumi Indonesia ini. Kini di wilayah Sidoarjo terdapat 3 (tiga) gunung lumpur yang berada di bawah tanah. Kabar ini tentunya semakin mengagetkan kita.
Ironisnya, satu dari tiga gunung lumpur di dalam tanah tersebut telah menyembur, tim menduga semburan lumpur bukan disebabkan pengeboran minyak dan gas yang dilakukan PT Lapindo Brantas. Dua gunung lumpur bawah tanah lainnya juga berpotensi keluar semburan karena lokasinya berada sekitar 10 km dari lokasi semburan yakni di barat daya dan timur laut lokasi semburan.
Para ahli pun menyarankan agar warga yang berada di sekitar lokasi segera dievakuasi. Hasil penelitian itu disampaikan kelompok ilmuwan Rusia yang dipimpin Doktor Sergey Kadurin pada konferensi pers yang dihadiri para ahli Geologi Indonesia.
Sekelompok ilmuwan Rusia telah menyatakan bencana lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur disebabkan oleh kegiatan Seismik. Mereka menemukan fakta bahwa lumpur Sidoarjo terjadi akibat kembali aktifnya struktur Gunung Lumpur yang telah terbentuk sekitar 200 ribu tahun lalu.
Sergey Kadurin dan timnya juga menemukan fakta lain, yakni gempa bumi yang terjadi sekitar satu tahun sebelum adanya kejadian lumpur Sidaoarjo merupakan salah satu peristiwa geologi yang membantu terbukanya saluran lumpur.
Gempa yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 merupakan tepat dua hari sebelum semburan lumpur Sidoarjo juga berpengaruh dalam pengaktifan kembali lumpur tua. Sergey menyimpulkan dalam peristiwa semburan lumpur Sidoarjo, saluran lumpur telah ada sebelum dilakukannya pengeboran sumur.
Sementara itu, Senior Manager BP Migas, Awang Harun Setyana juga menjelaskan bahwa pengeboran di lokasi semburan lumpur Sidoarjo sebenarnya sudah sesuai prosedur.
Tim ilmuwan Rusia menyimpulkan hasil penelitiannya setelah membuat konstruksi sebuah sistem informasi geologi. Mereka menciptakan sebuah model tiga dimensi dari formasi geologi bawah tanah di area itu. Model tiga dimensi tersebut dibuat dari data seismik dua dimensi pada 2003 dan awal 2006.
Kabar ini membuat kita semakin prihatin dengan keadaan bangsa ini. Sepertinya selain masalah-masalah sosial, masalah bencana alam dan bencana lainnya seperti gunung lumpur bawah tanah ini harus segera diatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar