Artis sekaligus tersangka kasus penyalahgunaan narkoba, Ibra Azhari, mengamuk di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Kamis (11/11/2010). Saudara kandung dari artis-artis seksi Ayu Azhari, Sarah Azhari dan Rahma Azhari itu sempat menggebrak meja pengadilan ketika hendak dieksekusi ke Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Ibra Azhari, mantan pemain film erotis dewasa era 90-an bersama dengan Inneke Koesherawati, Ayu Yohana dan Febby Lawrence ini datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (Kejari Jakarta Barat) pada pukul 15.00 WIB dengan mengenakan baju biru dan celana pendek bermotif kotak-kotak.
Saat itu, Ibra Azhari yang didampingi oleh kuasa hukumnya, Secarpiandy dan dua polisi terlihat memasang tampang kesal dan penuh emosi saat ditanya beberapa wartawan soal kesiapannya menghuni Rutan Salemba. "Saya dipaksakan, dijebak oleh kepolisian. Ya dari mana datangnya barang itu? Coba tanya polisi," ketus Ibra.
Ibra tetap bersikukuh telah dijebak oleh polisi. "Cuma karena saya seorang pesakitan, saya seorang pemakai, dijadikanlah ajang naik pangkat untuk mereka," seloroh Ibra. Ibra yang diciduk di kawasan Seminyak, Bali, beberapa waktu lalu merasa bahwa apa yang dia alami itu sudah direncanakan. "Alamat betul, tapi namanya lain. Coba, untuk apa kalau mau tangkap? Yang pertama yang ngirim itulah siapa. Kan teknologi sekarang sudah canggih. Di situ kan ada nomornya. Lacaklah," katanya.
Terkait dengan kecurigaannya terhadap kepolisian tersebut, Ibra Azhari berharap hukum ditegakkan. "Saya minta hukum ditegakkan. Saya dipukul sama rata gitu loh. Saya juga manusia biasa. Nama besar saya dijadikan ajang naik pangkat buat mereka. Saya enggak rela dunia akhirat," ucap Ibra. Ibra pun terus mencak-mencak dan ngamuk. Puncaknya, Ibra Azhari tiba-tiba menggebrak meja Kejari Jakarta Barat. "Coba bayangin cuma tiga gram. Kalau saya mau Rp 1 miliar, buat apa tiga gram," ujarnya kesal.
penulis:FAN;editor:Opung, Eko Hendrawan Sofyan;foto:okezone
Saat itu, Ibra Azhari yang didampingi oleh kuasa hukumnya, Secarpiandy dan dua polisi terlihat memasang tampang kesal dan penuh emosi saat ditanya beberapa wartawan soal kesiapannya menghuni Rutan Salemba. "Saya dipaksakan, dijebak oleh kepolisian. Ya dari mana datangnya barang itu? Coba tanya polisi," ketus Ibra.
Ibra tetap bersikukuh telah dijebak oleh polisi. "Cuma karena saya seorang pesakitan, saya seorang pemakai, dijadikanlah ajang naik pangkat untuk mereka," seloroh Ibra. Ibra yang diciduk di kawasan Seminyak, Bali, beberapa waktu lalu merasa bahwa apa yang dia alami itu sudah direncanakan. "Alamat betul, tapi namanya lain. Coba, untuk apa kalau mau tangkap? Yang pertama yang ngirim itulah siapa. Kan teknologi sekarang sudah canggih. Di situ kan ada nomornya. Lacaklah," katanya.
Terkait dengan kecurigaannya terhadap kepolisian tersebut, Ibra Azhari berharap hukum ditegakkan. "Saya minta hukum ditegakkan. Saya dipukul sama rata gitu loh. Saya juga manusia biasa. Nama besar saya dijadikan ajang naik pangkat buat mereka. Saya enggak rela dunia akhirat," ucap Ibra. Ibra pun terus mencak-mencak dan ngamuk. Puncaknya, Ibra Azhari tiba-tiba menggebrak meja Kejari Jakarta Barat. "Coba bayangin cuma tiga gram. Kalau saya mau Rp 1 miliar, buat apa tiga gram," ujarnya kesal.
penulis:FAN;editor:Opung, Eko Hendrawan Sofyan;foto:okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar