Beginilah kalau sang pelatih timnas Indonesia sudah marah. Alfred Riedl sang pelatih timnas "Garuda", meminta media untuk tidak terlalu berlebihan mengekspos skuadnya demi menjaga fokus tim dalam menghadapi babak semifinal Piala AFF 2010. Pada sesi latihan timnas, Jumat (10/12/2010), selain media olahraga, beberapa media hiburan juga terlihat meliput kegiatan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan.
Masyarakat umum juga berjubel dan antusias menyaksikan latihan. Kondisi ini membuat Riedl sangat marah dan kecewa. Pelatih asal Austria itu menilai, hal ini bisa mengganggu persiapan timnya melawan Filipina pada hari Minggu tanggal 19 Desember 2010. "Pemain tidak boleh diwawancara di hotel dan tidak boleh diwawancara di stasiun TV mana pun. Titik. Kami juga akan berusaha menjauhkan media dari hotel. Hal itu membuat pemain jadi sangat terganggu," ungkap Riedl seusai memimpin sesi latihan, Jumat kemarin.
"Kami berharap kalian bisa bekerja sama. Apa yang terjadi saat ini adalah pemain sudah seperti sirkus. Ini sudah sangat berlebihan. Kami ingin bekerja sama dengan media, tapi bukan seperti ini caranya. Pemain saya bukanlah kuda sirkus dan Anda sutradaranya yang bisa menyuruh mereka melakukan ini dan itu. Itu tidak boleh terjadi. Saya berharap kalian mau bekerja sama. Pemain hanya boleh diwawancara saat berjalan dari lapangan ke bus," lanjutnya.
Keberadaan dua pemain naturalisasi yaitu Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim memang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Keberadaan Irfan Bacdhim sebagai salah satu pemain naturalisasi di Timnas Indonesia juga membawa hawa segar bagi kaum hawa. Tidak sedikit para wanita yang menyambangi tempat latihan hanya untuk melihat Irfan dari dekat. Bahkan saat satu persatu pemain Timnas berjalan masuk ke bis, mereka dikerubuti penonton, tidak terkecuali Irfan. "Gue megang dia (Irfan)," kata Icha.
Firman (40) mengaku baru kali ini datang menonton latihan Timnas Indonesia dengan membawa istri dan kedua anak laki-lakinya. Dia senang melihat performa timnas yang sekarang dinilainya sudah semakin baik, apa lagi ditambah dengan adanya dua pemain naturalisasi yaitu, Gonzales dan Bacdhim. "Kalo perlu ditambah lagi pemain naturalisasinya, untuk menambah kekuatan di sektor belakang. Asal jangan sampai ada kecemburuan sosial antarpemain dan tetap mementingkan tim," kata Firman.
Firman juga senang dengan kepemimpinan pelatih timnas yaitu Alfred Riedl. Menurutnya pelatih asal Austria tersebut memiliki ketegasan dalam memimpin dan melatih tim Indonesia. "Kalau pelatih Eropa gitu, orangnya (Riedl) saya liat tegas, dan disiplin, gak ada itu anak emas. Contohnya saja Boaz Solossa, gak disiplin gak dimasukkan ke dalam tim," tutur Firman.
Jika melihat performa tim yang sekarang, Firman yakin Indonesia pasti bisa lolos ke final, dan untuk pertandingan leg pertama melawan Filipina nanti, dia memprediksi hasil pertandingan bahwa Indonesia bakal menang dengan skor akhir 2-0. "Filipina juga kuat, pemain naturalisasinya aja ada delapan," kata Firman.
penulis:Ferril Dennys, Roderick Adrian Mozes;editor:Opung, Marcus Suprihadi;foto:agent234.com
"Kami berharap kalian bisa bekerja sama. Apa yang terjadi saat ini adalah pemain sudah seperti sirkus. Ini sudah sangat berlebihan. Kami ingin bekerja sama dengan media, tapi bukan seperti ini caranya. Pemain saya bukanlah kuda sirkus dan Anda sutradaranya yang bisa menyuruh mereka melakukan ini dan itu. Itu tidak boleh terjadi. Saya berharap kalian mau bekerja sama. Pemain hanya boleh diwawancara saat berjalan dari lapangan ke bus," lanjutnya.
Keberadaan dua pemain naturalisasi yaitu Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim memang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Keberadaan Irfan Bacdhim sebagai salah satu pemain naturalisasi di Timnas Indonesia juga membawa hawa segar bagi kaum hawa. Tidak sedikit para wanita yang menyambangi tempat latihan hanya untuk melihat Irfan dari dekat. Bahkan saat satu persatu pemain Timnas berjalan masuk ke bis, mereka dikerubuti penonton, tidak terkecuali Irfan. "Gue megang dia (Irfan)," kata Icha.
Firman (40) mengaku baru kali ini datang menonton latihan Timnas Indonesia dengan membawa istri dan kedua anak laki-lakinya. Dia senang melihat performa timnas yang sekarang dinilainya sudah semakin baik, apa lagi ditambah dengan adanya dua pemain naturalisasi yaitu, Gonzales dan Bacdhim. "Kalo perlu ditambah lagi pemain naturalisasinya, untuk menambah kekuatan di sektor belakang. Asal jangan sampai ada kecemburuan sosial antarpemain dan tetap mementingkan tim," kata Firman.
Firman juga senang dengan kepemimpinan pelatih timnas yaitu Alfred Riedl. Menurutnya pelatih asal Austria tersebut memiliki ketegasan dalam memimpin dan melatih tim Indonesia. "Kalau pelatih Eropa gitu, orangnya (Riedl) saya liat tegas, dan disiplin, gak ada itu anak emas. Contohnya saja Boaz Solossa, gak disiplin gak dimasukkan ke dalam tim," tutur Firman.
Jika melihat performa tim yang sekarang, Firman yakin Indonesia pasti bisa lolos ke final, dan untuk pertandingan leg pertama melawan Filipina nanti, dia memprediksi hasil pertandingan bahwa Indonesia bakal menang dengan skor akhir 2-0. "Filipina juga kuat, pemain naturalisasinya aja ada delapan," kata Firman.
penulis:Ferril Dennys, Roderick Adrian Mozes;editor:Opung, Marcus Suprihadi;foto:agent234.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar