Artis komedi Epi Kusnandar dinyatakan positif terkena tumor otak. Awalnya, ia muntah-muntah, demam tinggi, dan tekanan darahnya naik. Akhirnya pemain sinetron 'Safa dan Marwah' yang berperan sebagai sopir pribadi ini didiagnosis menderita penyakit tumor otak. Kabar sedih itu disampaikan oleh istri kedua Epi, Karina. "Sudah sebulan ini sakit, diagnosis awalnya sih tumor otak," kata Karina ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, di Jakarta, Jumat (7/1/2011).
Menurut Karina, awalnya Epi Kusnandar, yang pernah bermain sinetron bersama Alya Rohali dan Catherine Wilson ini muntah-muntah, demam tinggi, dan tekanan darahnya naik. "Dan, itu merupakan sakit yang paling parah banget. Sebelumnya, hanya mengeluh sakit sedikit, biasa saja, lalu minum obat dan sudah (membaik)," tuturnya. "Kemarin, waktu nyetir, tiba-tiba sudah black out, bola matanya putih, pokoknya sudah parah banget. Lalu, langsung dirawat di rumah sakit dan akhirnya baru ketahuan kalau kena tumor otak," sambungnya.
Karina melanjutkan, sejak serangan itu, Epi dalam kira-kira sebulan ini bisa tiga kali keluar masuk rumah sakit. "Sebulan ini saja sudah tiga kali. Dan, terakhir itu, yang dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu (Jakarta), sebelumnya sempat dirawat di UGD (unit gawat darurat) selama dua hari, tetapi enggak ada perubahan," tuturnya lagi.
Karina tak percaya begitu saja suaminya didiagnosis menderita tumor otak. Epi dibawanya ke dokter saraf. "Kata dokternya, dibilang coba di-CT scan dulu kepalanya. Lalu dicek di RS Abdi Waluyo, dan akhirnya diketahui hasilnya bahwa Mas Epi kena tumor otak," ucapnya dengan suara parau.
Menurut Karina, saat ini suaminya secara fisik terlihat seperti tak mengidap tumor otak. "Kalau dilihat secara fisik sih kayak orang sehat. Namun, namanya sakit, kadang datang, kadang pergi, seperti kemarin," kata Karina. Untuk selanjutnya, Epi dirawat keluarga dengan pengobatan alternatif. "Kalau yang namanya dokter kan pasti operasi-lah. Akhirnya, keluarga memutuskan untuk membawanya pulang saja. Namun, kami berusaha dengan pengobatan alternatif, herbal, dan berdoa," terang Karina.
penulis:Irfan Maullana;editor:Opung, Ati Kamil
Karina melanjutkan, sejak serangan itu, Epi dalam kira-kira sebulan ini bisa tiga kali keluar masuk rumah sakit. "Sebulan ini saja sudah tiga kali. Dan, terakhir itu, yang dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu (Jakarta), sebelumnya sempat dirawat di UGD (unit gawat darurat) selama dua hari, tetapi enggak ada perubahan," tuturnya lagi.
Karina tak percaya begitu saja suaminya didiagnosis menderita tumor otak. Epi dibawanya ke dokter saraf. "Kata dokternya, dibilang coba di-CT scan dulu kepalanya. Lalu dicek di RS Abdi Waluyo, dan akhirnya diketahui hasilnya bahwa Mas Epi kena tumor otak," ucapnya dengan suara parau.
Menurut Karina, saat ini suaminya secara fisik terlihat seperti tak mengidap tumor otak. "Kalau dilihat secara fisik sih kayak orang sehat. Namun, namanya sakit, kadang datang, kadang pergi, seperti kemarin," kata Karina. Untuk selanjutnya, Epi dirawat keluarga dengan pengobatan alternatif. "Kalau yang namanya dokter kan pasti operasi-lah. Akhirnya, keluarga memutuskan untuk membawanya pulang saja. Namun, kami berusaha dengan pengobatan alternatif, herbal, dan berdoa," terang Karina.
penulis:Irfan Maullana;editor:Opung, Ati Kamil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar